Keempat Injil yang Unik, Natal dan Anda
Referensi Alkitab: Matius 1, Markus 1, Lukas 1, dan Yohanes 1
Mari kita perhatikan, analisis, dan bandingkan keempat Injil ini dalam konteks kabar baik tentang Natal : kedatangan Tuhan Yesus, Sang Mesias, Anak Allah yang hidup.
Injil Matius
Injil Matius memulai pesan beritanya dengan silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Pembukaan ini, yang menampilkan silsilah panjang, bertujuan menunjukkan kepada pembaca Yahudi bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Mesias yang telah dijanjikan. Melalui pembukaannya, Injil Matius menegaskan bahwa Allah menepati janji-Nya kepada umat-Nya, dimana akan ada keturunan Abraham yang menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di dunia dan akan ada keturunan Daud yang menjadi Mesias dan memerintah. Selanjutnya, Injil Matius menceritakan kisah Natal bagaimana Anak Allah dilahirkan ke dunia melalui perawan Maria yang mengandung dari Roh Kudus. Kisah Natal dalam kitab Matius dimulai dari silsilah hingga cerita tentang Yusuf dan Maria. Dari pembukaan Matius 1 ini, kita dapat melihat kasih karunia Tuhan, dimana Dia menggunakan orang-orang yang lemah dan berdosa untuk menjadi nenek moyang Tuhan Yesus. Contohnya adalah Manasye, seorang raja yang jahat yang menyembah berhala dan mengorbankan anaknya, serta lima perempuan yang menjadi nenek moyang Tuhan Yesus, di antaranya Tamar yang terlibat skandal dengan mertuanya, Rahab seorang pelacur, Rut dari suku Moab yang dianggap orang kafir, Batsyeba, istri Uria yang direbut oleh Raja Daud dan suaminya dibunuh, dan Maria yang mengandung sebelum menikah, yang kita tahu dari Alkitab bahwa sebenarnya kandungannya dari Roh Kudus. Allah memakai orang-orang yang lemah dan berdosa untuk menjadi nenek moyang Tuhan Yesus. Karena itu, Tuhan juga bisa memakai siapa saja, termasuk Anda dan saya, untuk menjadi saluran berkat sesuai dengan kasih setia-Nya.
Injil Markus
Injil Markus tidak membahas cerita Natal yaitu tentang peristiwa kelahiran Tuhan Yesus. Pembukaan kitab ini dimulai dengan janji Tuhan dalam kitab nabi Yesaya, di mana Tuhan Allah berkata: “Lihatlah, Aku akan mengirim utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; suara seseorang yang berseru-seru di padang gurun: Siapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Kemudian, Injil Markus menceritakan penggenapan janji ini dengan munculnya Yohanes Pembaptis yang sudah dewasa di padang gurun. Yohanes Pembaptis berseru agar orang-orang bertobat dan dibaptis. Kemudian, Tuhan Yesus yang sudah dewasa muncul dan dibaptis oleh Yohanes serta diurapi oleh Roh Kudus, dan dikonfirmasi oleh Allah Bapa di surga dengan perkataan: ”Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Jika kita menelusuri Injil Markus, kita akan menemukan bahwa setiap cerita tentang hidup Yesus disajikan secara singkat dan langsung, dengan detil lebih banyak diberikan mulai dari peristiwa sebelum penangkapan Tuhan Yesus, hingga malam Paskah, di Getsemani, serta Golgota sampai kebangkitan Yesus. Tampaknya, fokus utama kitab Markus adalah pada klimaks cerita, yaitu penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib, diakhiri dengan resolusi tentang kebangkitan Yesus dan perintah-Nya kepada para murid untuk memberitakan Injil. Penulis Injil Markus, Markus sendiri, bukanlah seorang rasul. Ia adalah seseorang yang pernah membuat Rasul Paulus kecewa karena meninggalkan tugas pelayanan di Pamfilia dan kembali ke Yerusalem (Kisah Para Rasul 13:13). Markus juga menjadi penyebab perselisihan antara Rasul Paulus dan Barnabas (Kisah Para Rasul 15:39). Barnabas ingin membawa Markus, namun Rasul Paulus menolak karena ketidaksetiaan Markus yang pernah meninggalkan mereka. Akibatnya, terjadi perselisihan tajam antara Barnabas dan Rasul Paulus, sehingga mereka berpisah. Barnabas membawa Markus ke Siprus, sementara Rasul Paulus memilih Silas (Kisah Para Rasul 15:40). Namun, syukurlah, hubungan antara Rasul Paulus, Barnabas, dan Markus akhirnya membaik! Pemulihan hubungan tersebut ditandai dengan permintaan Rasul Paulus kepada Timotius untuk menjemput Markus karena pelayanannya sangat penting bagi Rasul Paulus. Markus pernah memiliki kekurangan dan kegagalan di dalam pelayanannya, tetapi Tuhan tetap dapat memakainya sebagai pemberita Firman Tuhan. Jika Anda memiliki kekurangan dan pernah gagal dalam pelayanan, ingatlah bahwa Tuhan masih dapat memakai Anda untuk memberitakan Injil.”
Injil Lukas
Injil Lukas, yang ditulis oleh Lukas, memulai kisahnya dengan sebuah pendahuluan di mana Lukas memberitahukan kepada Teofilus bahwa ia telah menulis cerita tentang kabar baik setelah menyelidiki peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan Tuhan Yesus. Ia menyusunnya secara teratur dengan tujuan agar Teofilus dapat memahami bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadanya adalah benar. Berbeda dengan Injil lain, pembukaan Injil Lukas tidak dimulai dari silsilah atau cerita Yusuf dan Maria, tetapi dari kisah Zakharia yang bertemu dengan malaikat dan Elisabet yang kemudian melahirkan Yohanes Pembaptis di masa tuanya. Cerita ini dilanjutkan dengan kunjungan malaikat kepada Maria, kunjungan Maria ke Elisabet, dan berakhir pada peristiwa kelahiran Tuhan Yesus. Kisah Natal di dalam Injil Lukas menceritakan bahwa berita Natal diberitakan mula-mula pada kaum marginal yaitu para gembala yang dianggap golongan rendah oleh orang Yahudi. Tetapi Tuhan tidak memandang rendah siapapun. Termasuk Engkau dan saya.
Keunikan Injil Lukas mungkin berasal dari latar belakang Lukas sebagai dokter, di mana ia sangat teliti dalam memaparkan detail-detail dalam Injil, termasuk beberapa kejadian yang bertentangan dengan pengetahuan kedokteran, seperti kelahiran Yesus dari perspektif Maria. Lukas mendetail menceritakan tentang penyunatan Yesus, pembungkusan bayi Yesus dengan popok, yang bagi seorang dokter adalah hal-hal menarik untuk diceritakan. Lukas juga menuliskan garis keturunan Yesus dari pihak Maria, ibunya, berbeda dengan Matius yang menuliskan garis keturunan dari pihak Yusuf. Sementara Matius dan Markus menggambarkan mertua Petrus hanya menderita ‘demam’, Lukas menggambarkannya sebagai ‘demam keras’, yang mengindikasikan sakit yang lebih parah. Salah satu dari enam mukjizat yang dilakukan Yesus dalam Injil Lukas adalah kesembuhan ilahi yang bersifat supraalami.
Sebagai penulis Injil, Lukas bukanlah seorang rasul dan bahkan dia adalah seorang non-Yahudi. Namun, sebagai seorang ahli sejarah, ia mampu menyumbang narasi berharga dalam Injil. Hal ini menunjukkan bahwa, tidak peduli apapun profesi Anda, Tuhan dapat memakai Anda untuk memberitakan Injil sesuai dengan kompetensi anda.
Injil Yohanes
Injil Yohanes berbeda dari ketiga Injil Sinoptik lainnya (Matius, Markus, Lukas). Injil Yohanes tidak menuliskan kisah hidup Yesus secara kronologis, tetapi menekankan beberapa cerita penting. Bagaimana berita Natal di dalam kitab Yohanes ? Dalam Kitab Yohanes, berita kedatangan Tuhan Yesus dimulai sejak sebelum penciptaan dunia, dengan kata-kata ‘pada mulanya’, mengingatkan kita pada Kejadian 1:1. Namun, ini lebih dari sekadar awal cerita; ‘pada mulanya’ ingin menggambarkan bahwa Sang Anak Allah, Sang Firman, telah ada sejak kekekalan. Injil Yohanes ingin menyampaikan tentang Firman Allah yang bersama-sama dengan Allah dan yang adalah Allah itu sendiri sebelum penciptaan dunia, dan yang kemudian menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus.
Penulis Injil Yohanes, murid yang dikasihi Tuhan, adalah rasul Yohanes. Dari Injil ini, kita mengenal Yohanes 3:16, yang membahas tentang kasih Allah kepada dunia. Tema kasih juga sangat terasa dalam surat-surat Yohanes. Dalam pasal terakhir, Injil Yohanes menceritakan bagaimana Tuhan Yesus merestorasi Simon Petrus, murid yang tiga kali menyangkal Yesus. Yesus merestorasi Petrus dengan tiga kali menanyakan kepadanya, “Simon Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?” dan memerintahnya menggembalakan domba-dombanya. Yohanes, yang dikenal sebagai ‘anak guruh’ dan pernah meminta Yesus mengirim api dari langit untuk orang Samaria yang tidak percaya, berubah menjadi orang yang penuh kasih setelah menyaksikan dan mengalami kasih Tuhan. Kisah hidup dan tulisannya dipenuhi dengan tema kasih, menunjukkan bahwa Tuhan dapat merubah siapa saja termasuk Anda dan saya untuk menyampaikan kasih-Nya.
Keempat Injil
Kembali kepada keempat Injil. Setiap Injil menyampaikan Berita Injil melalui narasi yang objektif dan benar, namun dengan perspektif subjektif yang unik dari masing-masing penulis. Lukas menyampaikan Injil secara teratur dan sistematis, Markus secara cepat dengan fokus pada klimaks penderitaan Kristus, Yohanes tidak secara kronologis, dan Matius dengan mengawali dari gambaran besar penggenapan janji Allah mengenai keturunan Abraham dan Daud. Semua cerita ini adalah bagian dari satu cerita besar dengan perspektif unik masing-masing penulis, menunjukkan ‘kesatuan dalam keragaman’. Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, masing-masing memiliki keunikan dalam menceritakan kedatangan Tuhan Yesus. Keempat Injil ini merupakan bagian dari wahyu Allah yang berotoritas dalam Alkitab Perjanjian Baru.
Refleksi
Refleksi Praktis: Apa relevansinya bagi kita, terutama pada momen Natal ini, ketika kita melihat keempat Injil yang menceritakan kedatangan dan kehidupan Tuhan Yesus dari perspektif yang berbeda-beda?
Tuhan memakai keempat penulis Injil dengan keunikan dan cara masing-masing dalam memberitakan Injil. Tuhan juga dapat memakai Anda untuk menyampaikan Injil dengan cara dan keunikan Anda sendiri. Pesan Injil yang ingin kita sampaikan tentu harus sesuai dengan Firman Tuhan yang objektif dalam Alkitab, yaitu tentang Anak Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Namun, cara penyampaiannya dapat disesuaikan dengan keunikan dan talenta Anda. Anda mungkin seorang pengkhotbah, seorang penulis, atau seseorang awam yang mahir dalam berkomunikasi dan bercerita. Anda mungkin seseorang yang dapat menyampaikan sesuatu secara teratur dan kronologis, atau Anda mungkin fokus pada beberapa poin penting dalam cerita. Anda bisa jadi lebih tertarik pada gambaran besar, atau fokus pada detail cerita. Anda bisa menyampaikan Injil secara berurutan, atau mungkin hanya secara topikal. Anda mungkin pandai bercerita panjang ke teman-teman Anda, atau hanya berbagi tulisan renungan singkat tentang Natal melalui WhatsApp, Telegram, dan media sosial lainnya. Anda juga bisa membuat kutipan pendek di Instagram pesan Yohanes 3:16 dengan menggunakan infografis Canva, atau membuat cuplikan khotbah dan mengunggahnya di YouTube. Anda juga bisa membagikan cerita dari traktat pendek kabar baik menggunakan metode apapun dari metode 5 jari sampai Evangelical Explosion (EE) kepada teman-teman Anda. Bagi Anda yang seorang programmer Kristen, Anda mungkin fokus pada hal-hal teknis seperti mengembangkan situs web dan aplikasi yang berkaitan dengan Injil. Jika Anda seorang musisi, Anda bisa mengembangkan talenta Anda dalam membuat lagu-lagu untuk menyampaikan Injil, atau menyanyikan lagu-lagu Natal untuk menyebarkan kabar sukacita melalui pujian dan pesannya. Bagaimanapun caranya, Injil kabar baik harus disampaikan dan diberitakan agar orang-orang mengetahui bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah yang diutus oleh Bapa. Dia adalah Firman Allah yang hidup, Mesias yang dijanjikan, Juruselamat dunia, serta Tuhan dan Juruselamat kita.
Marilah kita terus menyampaikan Injil kabar baik tentang Tuhan Yesus dalam momen Natal ini dengan keunikan diri dan cara Anda. Semoga berita anugerah dapat disampaikan kepada banyak orang.
Penulis :
Jeffrey Lim, B,Comp, M.C.S lahir di Bandung. Alumni SD St. Yusuf Sukajadi tahun 1992, SMP Aloysius tahun 1995, SMA Aloysius tahun 1998, University of Technology, Sydney (2003), dan Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional (2014). Jeffrey mendirikan pelayanan IT4God Club, yaitu Biblical Computing dan IT Training Club untuk anak-anak dan remaja, mendirikan pelayanan Nepho Ministry. Jeffrey menikah dengan Laura Lee, seorang dokter umum dan akupuntur, dan mereka dikaruniai seorang putri bernama Fidelia Charis.